Senin, 05 Desember 2011

"Ketika Mas Gagah Pergi" cerita yang tak lekang oleh waktu...

Dear brothers and sisters,
tadi pagi tak sengaja pas lagi rapi-rapi file di kotak arsip pribadi, tiba-tiba saya menemukan sebuah catatan kecil di balik sampul agenda yang terlihat sudah lusuh dimakan usia..

Di ujung catatan itu tertulis :
"Resensi Cerpen : Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) karya Helvi Tiana Rossa"
catatan itu adalah tulisanku 12 tahun yang lalu (maret 1999)...

Jadi serasa kembali ke masa itu, dari majalah Annida (yang ada di rak buku Masjid Al-Amin, SMU 1 Kota Pekalongan) pertama kali aku mengenal cerita ini...
Membaca kisah KMGP menjadi terasa begitu dekat dengan diri dan keseharian, bait demi bait ceritanya cukup kuat membuat hati ini gerimis.
Sosok Gita, sang pencerita, yang demikian sayang kepada abangnya, serta sosok Gagah seorang pemuda yang coba kembali mengamalkan Islam di tengah gaya hidup hedonis dan mapan di sekilingnya, sekalipun kerap kali dicap aneh, terus menjadi sosok-sosok yang seakan hidup dalam benakku waktu itu. 

Membuatku sedemikian tertarik untuk mengenal Islam lebih jauh kala itu.
Dan, jujur ceritanya tak pernah lekang oleh waktu...

So, saat sudah tak ada lagi cerpennya di dekatku, siang ini aku tertarik untuk mencarinya, ternyata ada versi e-cerpennya.
Sekedar berbagi, mudah2an kalian juga tertarik membacanya dan mengambil hikmah dari cerita ini, seperti yang aku rasakan 12 tahun lalu itu..

Boleh downlod di sini

Selamat membaca!!
Mas sayang kalian semua...